Mahasiswa USM Raih Pendanaan PKM PM 2025 Inovasi Qur’an Regulated Santri untuk Optimalisasi Pembelajaran
Nadhila Khoirun Nisa bersama Tim Quresa dari Universitas Semarang (USM) berhasil meraih pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat (PM) tahun 2025.
Pendanaan ini diinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti), bertujuan untuk mendukung program-program inovatif yang berdampak pada masyarakat.
Program berjudul "Quran Regulated Santri: Optimalisasi Strategi Belajar Melalui Strategi Self-Regulated Learning di Asrama Idzatunnasyiin MTsN 1 Kota Semarang".
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan belajar santri di Asrama Idzatunnasyiin MTsN 01 Kota Semarang melalui pendekatan self-regulated learning (SRL) yang terintegrasi dengan nilai-nilai Al-Qur'an.
Dia mengatakan, program ini dilaksanakan dari tanggal 15 Agustus hingga 28 September 2025 dan diikuti oleh 50 santri, terdiri dari 20 santri putra dan 30 santri putri.
“Program ini mencakup beberapa sesi pembelajaran interkatif yang mendorong santri untuk lebih aktif dalam proses belajar mereka sendiri. Kegiatan dilakukan secara bertahap, mulai dari pengenalan konsep SRL, pengenalan dan pengaplikasian buku inovatif (Quresa Book), hingga praktik langsung melalui Mentoring Sebaya, Ruang Teras Bening (RTB), dan evaluasi mingguan,” ujarnya.
Ketua Tim Quresa, Nadhila Khoirun Nisa mengatakan, dalam program ini, tim quresa juga memberikan game edukatif kepada santri, seperti permainan Edupoly yang diadopsi dari permainan monopoly klasik menjadi modifikasi sarana peenguatan sreategi SRL dan hafalan Al-qur’an.
Nadhila menambahkan, “dengan berperan sebagai ketua Tim, saya belajar untuk bisa menjadi penghubung antara mitra dan tim PKM, sesama anggota tim, serta dosen pembimbing,”
Ia menambahkan bahwa praktik dalam tim sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. “tidak ada strategi khusus yang dilakukan, hanya saja saya dan tim memastikan bahwa yang kami tuliskan di proposal adalah data benar dan solusi yang kami tawarkan memiliki keunikan,” tandasnya. Setelah proposal Tim Quresa lolos, mereka membagi tugas dan menyusun time line untuk menjaga komunikasi yang efektif.
Mengenai dampak program, Nadhila mengatakan, “dilihat hasilnya, peserta yang mengikuti program ini lebih terarah dalam belajar dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap cita-cita mereka. Harapannya, santri bisa melanjutkan metode self-regulated learning secara mandiri.”
Nadhila juga memberikan tips bagi mahasiswa lain, ia berpesan, “Jangan takut untuk mengeksekusi ide kalian. Sebagus apa pun sebuah ide, jika hanya berputar di pikiran, tidak ada gunanya. Beranikan diri untuk mengambil langkah pertama, kreativitas dan inovasi adalah kunci dalam PKM.”
Dengan pencapain ini, Nadhila Khoirun Nisa menunjukkan bahwa dedikasi dan iinovasi dalam pendidikan dapat mengubah masa depan santri. Ia menjadi contoh bahwa dengan semangat dan kerja keras, setiap individu dapat memberikan dampat positif bagi masyarakat, membangun generasi yang lebih cerdas dan berkarakter.
Penulis :
Annisa Dwi Nurrohmah
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Semarang
.jpg)
Komentar