Genta Pangan Mandiri dukung pemerintah wujudkan swasembada pangan. Fokus pada petani, nelayan, dan program makan siang gratis.
Organisasi Genta Pangan Mandiri siap membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, yaitu kondisi di mana Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri tanpa bergantung pada impor. Program ini menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo Subianto, dengan berbagai upaya seperti pembatasan impor dan penyerapan hasil pertanian dalam negeri.
Ketua Harian Seknas Genta Pangan Mandiri, Jerry Kurniadi Tumele, mengatakan bahwa organisasinya siap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program kemandirian pangan. "Genta Pangan memiliki program untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di komunitas petani, nelayan, dan peternak di Indonesia," ujarnya usai rapat koordinasi di Jawa Tengah, Minggu (2/2/2025).
Saat ini, Genta Pangan sudah terbentuk di 18 provinsi di Indonesia. Jerry menekankan bahwa Jawa Tengah (Jateng) memiliki sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, sehingga memudahkan koordinasi dengan pusat. "Jateng punya potensi besar, terutama dalam mencetak sawah, peternakan sapi, domba, dan ayam petelur untuk mendukung program nasional seperti makan siang gratis," jelasnya.
Genta Pangan juga akan bekerja sama dengan berbagai instansi seperti PGN dan Kementerian Pertahanan untuk menstabilkan harga produk pertanian, terutama beras organik. Komoditas ini nantinya akan dikoordinasikan dengan Badan Gizi Nasional dan Bulog untuk mendukung program makan siang bergizi gratis.
"Genta Pangan hadir untuk membantu mewujudkan cita-cita pemerintah, yaitu swasembada pangan dan energi," tambah Jerry.
Sementara itu, Luis Zandera, Ketua DPW Genta Pangan Mandiri Jateng, menyatakan kesiapan Jawa Tengah untuk bersinergi dengan pusat. "Kami sudah menyiapkan program kemandirian pangan di Jateng, tanpa mengabaikan program dari pusat. Melalui bimbingan teknis (Bimtek), program ini akan dijelaskan secara detail," ujarnya.
Genta Pangan juga akan menggandeng berbagai pihak untuk mewujudkan sistem pangan yang mandiri, berdaulat, adil, dan berlandaskan nilai-nilai ketuhanan. Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat mencapai kemandirian pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Credit :
Penulis : Dzaki Syafian
.png)
Komentar