Wali Kota Semarang luncurkan program beasiswa untuk siswa kurang mampu di sekolah swasta, pastikan tidak ada anak putus sekolah karena biaya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan. Wali Kota Semarang, Agustina, baru saja mengumumkan program beasiswa bagi siswa kurang mampu yang tidak bisa masuk ke sekolah negeri. Program ini bekerja sama dengan sekolah swasta untuk memastikan tidak ada anak di Semarang yang putus sekolah.
Agustina menjelaskan bahwa keterbatasan daya tampung sekolah negeri tidak sebanding dengan jumlah lulusan setiap tahun. Oleh karena itu, Pemkot Semarang akan menanggung biaya pendidikan, seperti SPP, bagi siswa kurang mampu yang bersekolah di sekolah swasta. “Kami minta Dinas Pendidikan mencari solusi agar ada slot khusus bagi siswa kurang mampu melalui beasiswa,” ujarnya saat acara Ngopi Bareng di Grand Edge Hotel Semarang, Jumat (7/3).
Wali Kota menekankan bahwa sekolah swasta harus dipandang sebagai mitra dalam mencerdaskan anak bangsa, bukan sebagai pilihan kedua. Banyak orang tua enggan menyekolahkan anaknya ke sekolah swasta karena biaya yang mahal. Melalui program ini, Agustina berharap tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena alasan finansial.
Sumber Pendanaan dari APBD, CSR, dan Bantuan Provinsi
Agustina memastikan bahwa anggaran untuk program beasiswa ini tidak hanya berasal dari APBD Pemkot Semarang. Pemerintah juga akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan menggandeng sektor swasta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). “Kita akan melibatkan pengusaha untuk menyalurkan CSR mereka dalam bentuk beasiswa,” tambahnya.
Dinas Pendidikan Siapkan Skema Khusus
Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menyatakan bahwa pihaknya sudah memetakan jumlah siswa yang membutuhkan bantuan. Dinas Pendidikan juga sedang menyusun skema khusus agar program beasiswa ini bisa berjalan dengan baik. “Kami sudah melakukan pemetaan dan perhitungan kebutuhan anggaran,” jelas Bambang.
Prioritas untuk Masyarakat Miskin
Agustina menegaskan bahwa program ini diprioritaskan untuk masyarakat miskin atau kurang mampu. Ia tidak ingin ada anak di Semarang yang putus sekolah hanya karena masalah biaya. “Sekolah gratis yang sudah berjalan akan tetap dilanjutkan. Jika ada kekurangan, kami akan perbaiki. Intinya, tidak boleh ada anak yang berhenti sekolah karena biaya,” tegasnya.
Dengan program ini, Pemkot Semarang berharap dapat membantu siswa kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak sekaligus mempererat kerja sama dengan sekolah swasta. Langkah ini membuktikan komitmen Pemkot Semarang dalam menciptakan akses pendidikan yang inklusif dan merata bagi semua anak.
Credit :
Penulis : Dzaki Syafian
.png)
Komentar